PEKANBARU, CEPASIA.ID- BALAPATISIA sebagai organisasi aktivis yang berakar kuat dalam perjuangan rakyat, akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Kantor DPRD Kota Pekanbaru pada Senin, 14 April 2025, pukul 14.00 WIB. Aksi ini akan diikuti oleh ratusan massa yang membawa satu suara: menuntut keadilan dan kepastian bagi rakyat dalam berbagai persoalan yang hingga kini belum juga terselesaikan.
Dalam pergerakan ini, BALAPATISIA akan mengangkat beberapa isu utama yang mencerminkan kegagalan kebijakan pemerintah, di antaranya:
1. Kegagalan Kebijakan Parkir: Nasib Juru Parkir yang Terabaikan
Divisi Pemantau Kebijakan Publik BALAPATISIA telah membentuk Tim Khusus Investigasi dan Kajian yang mendalami persoalan parkir di Kota Pekanbaru. Perubahan tarif parkir yang tertuang dalam Perwako No. 2 Tahun 2025 telah menciptakan ketidakseimbangan antara regulasi daerah dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak hanya gagal dalam menyusun kebijakan yang harmonis dengan Perda No. 1 Tahun 2024, tetapi juga mengabaikan nasib para juru parkir yang kini terancam kehilangan pekerjaan mereka akibat kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Lebih parahnya lagi, wacana penghapusan tarif parkir di minimarket semakin memperlihatkan ketidakberpihakan Pemko Pekanbaru terhadap rakyat kecil yang bergantung hidup dari sektor ini. Juru parkir bukan sekadar angka dalam laporan keuangan pemerintah, mereka adalah manusia yang berjuang untuk keluarga mereka.
2. Persoalan Sampah yang Tak Pernah Usai: Kota Pekanbaru dalam Kubangan Masalah
Polemik sampah di Kota Pekanbaru adalah cerminan nyata dari kelalaian dan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola kota ini. Sampah yang terus menumpuk di berbagai titik, terutama di Tempat Penampungan Sementara (TPS) ilegal, menjadi bukti bahwa Pemko Pekanbaru tidak memiliki strategi yang jelas dalam menangani masalah ini.
Keputusan pemerintah untuk beralih dari sistem pihak ketiga (PT. ELLA PRATAMA PRAKASA) ke sistem swakelola dengan melibatkan kecamatan dan kelurahan, justru berpotensi menciptakan kekacauan baru. Apakah Pemko Pekanbaru benar-benar siap dengan armada dan anggaran yang memadai untuk menangani pengangkutan sampah ini? Ataukah ini hanya kebijakan tambal sulam yang justru akan memperburuk keadaan?
Lebih ironis lagi, banyak Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja sebagai petugas kebersihan masih belum menerima gaji selama berbulan-bulan. Apakah pemerintah hanya peduli pada kebijakan, tetapi tidak pada rakyat yang menjalankan kebijakan itu?
3. Tunda Bayar: Derita Kontraktor Kecil yang Terabaikan
Fenomena tunda bayar di Kota Pekanbaru telah menjerumuskan banyak kontraktor ke dalam krisis finansial. Banyak dari mereka yang harus berhutang ke bank hanya untuk bisa bertahan hidup, sementara proyek yang telah mereka kerjakan tak kunjung dibayar oleh pemerintah. Pekerjaan lain tertunda, modal habis, dan harapan pun semakin menipis.
Apakah ini wajah kepemimpinan yang kita harapkan? Bagaimana mungkin sebuah kota yang terus menghamburkan anggaran bisa begitu abai terhadap mereka yang telah bekerja membangun kota ini?
4. Kemewahan di Tengah Derita: Mobil Dinas Baru di Tengah Defisit Anggaran
Di saat rakyat terus dihimpit oleh kebijakan yang menyulitkan, DPRD Kota Pekanbaru justru memilih untuk membeli mobil dinas baru. Bagaimana bisa para wakil rakyat ini hidup dalam kemewahan, sementara anggaran daerah tengah mengalami defisit dan masalah-masalah publik tak kunjung terselesaikan?
Bukankah DPRD seharusnya mengawasi kebijakan Pemko Pekanbaru, bukan justru ikut larut dalam kenikmatan jabatan? Bukankah mereka seharusnya menjadi perwakilan suara rakyat, bukan sekadar pejabat yang asyik dalam fasilitas negara?
BALAPATISIA: Mengabdi dengan Penuh Cinta, Berjuang Tanpa Ragu
BALAPATISIA menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi sebuah panggilan nurani. Kami tidak akan tinggal diam melihat rakyat terus tertindas oleh kebijakan yang tidak berpihak. Kami tidak akan berhenti sampai keadilan benar-benar ditegakkan.
Kami menuntut DPRD Kota Pekanbaru untuk:
1. Segera menyelesaikan polemik parkir dengan membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan juru parkir.
2. Mengatasi permasalahan sampah secara menyeluruh dengan strategi yang realistis dan tidak merugikan masyarakat.
3. Membayar seluruh kontraktor yang mengalami tunda bayar, agar ekonomi daerah tetap stabil.
4. Menghentikan pemborosan anggaran, seperti pengadaan mobil dinas baru di tengah defisit yang menganga.
BALAPATISIA tidak akan berhenti berjuang. Selama nyawa masih dikandung badan, kami akan terus menyuarakan kebenaran dan keadilan. Rakyat tidak boleh ditinggalkan. Negeri ini tidak boleh dibiarkan jatuh ke tangan penguasa yang abai.
Kami mengundang seluruh elemen masyarakat, media, dan organisasi lainnya untuk turut serta dalam aksi ini. Karena perjuangan ini bukan hanya milik BALAPATISIA, tetapi milik seluruh rakyat Pekanbaru.
Bersama BALAPATISIA, kita tegakkan keadilan!
Hormat Kami,
BALAPATISIA – Garda Terdepan Perlawanan Rakyat