Example floating
Example floating
Aksi DemonstrasiAktivisBALAPATISIAPekanbaru

Wali Kota Pekanbaru dan DPRD Kota Pekanbaru Akan di Demo berjilid-jilid, BALAPATISIA: “Hidup Mahasiswa!”

58
×

Wali Kota Pekanbaru dan DPRD Kota Pekanbaru Akan di Demo berjilid-jilid, BALAPATISIA: “Hidup Mahasiswa!”

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU, CEPASIA.ID- Dalam momentum yang akan tercatat sebagai salah satu babak penting dalam sejarah perlawanan moral di tanah Melayu, organisasi BALAPATISIA (Barisan Lantang Para Aktivis Indonesia) akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Selasa, 22 April 2025 pukul 10.00 WIB hingga titik klimaks perjuangan tercapai.

Aksi ini akan digerakkan oleh 100 mahasiswa pilihan, bukan sekadar massa, melainkan manusia merdeka yang pikirannya tercerahkan, yang hatinya bergelora oleh api keadilan. Mereka membawa satu narasi besar: menyuarakan keresahan rakyat yang dipendam, namun tak kunjung ditindak oleh penguasa kota.

Ratusan jalan berlubang masih menganga seperti luka yang tak diobati. Penumpukan sampah menjadi monumen kegagalan birokrasi. Banjir terus datang bak kutukan karena alam tak lagi dihargai. Tarif parkir yang diturunkan bukan solusi, justru menjadi bumerang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), sementara rencana kebijakan parkir gratis di retail modern mengancam ribuan juru parkir, bukan angka statistik.

Lebih tragis, ketika rakyat menggigil di tengah tunda bayar proyek dan defisit anggaran, para pemangku kuasa malah memilih membeli mobil dinas mewah bernilai miliaran rupiah. Sebuah ironi yang layak dibacakan dalam forum Socratic Dialogue: Apakah keadilan masih hidup di ruang-ruang kekuasaan?

STATEMEN PARA ORATOR

Cep Permana Galih – Ketua Umum BALAPATISIA, mantan Presiden Mahasiswa kampus ternama Riau, berkata dalam nada filosofi tajam:

“Kita hadir bukan karena kita ingin terkenal, tetapi karena nurani kita digerakkan oleh penderitaan publik. Jika Plato menulis tentang keadilan dalam Republik, maka kita menulisnya dalam aksi. Rakyat bukan lagi subjek pembangunan, mereka jadi korban ketidakpedulian. Maka kami, BALAPATISIA, tak akan diam. Ini baru jilid pertama. Kami akan terus bersuara, hingga Pekanbaru menjadi kota yang adil bagi semua, bukan hanya bagi elite yang berpesta di atas penderitaan.”

David Sitinjak – Aktivis Riau, Ketua Forum Aktivis Mahasiswa Riau (FAMR), menyatakan:

“Saat ketidakadilan menjadi hukum, maka perlawanan adalah kewajiban. Jalan rusak bukan sekadar infrastruktur gagal, itu simbol dari sistem yang tak berjalan. Kita tak butuh pemimpin yang lihai beretorika, kita butuh pemimpin yang hadir di tengah lumpur rakyat, bukan di balik kaca mobil dinas mewah.”

Paulinus Waruwu – Ketua HMJ FEB UNILAK:

“Ekonomi Pekanbaru terancam lumpuh bukan karena rakyat malas, tapi karena birokrasi gagal membaca realitas. Di fakultas kami, kami diajarkan efisiensi dan efektivitas, tetapi pemimpin kota ini justru mengajarkan pemborosan dan ketidakpedulian. Ini bukan hanya persoalan sampah dan banjir, ini krisis akal sehat!”

Azmi Zandri – Presiden Mahasiswa STIE AKBAR Riau:

“Seharusnya kampus adalah tempat membentuk pemimpin masa depan, tapi kami dipaksa belajar dari kenyataan bahwa kepemimpinan hari ini cacat moral. Maka jangan salahkan kami jika turun ke jalan. Sebab jalanan hari ini lebih jujur daripada meja rapat DPRD yang penuh kompromi dan tipu daya.”

Shalsabilla – Wakil Presiden Mahasiswa STIE AKBAR Riau:

“Perempuan pun turun hari ini. Sebab ketidakadilan bukan hanya menyakiti lelaki, tapi juga ibu, anak, dan keluarga kami. Kami ingin kota yang layak ditinggali, bukan kota yang penuh genangan dan derita. Jika suara kami tak didengar hari ini, maka kami akan berteriak lebih lantang besok. Kami tak akan berhenti!”

LOKASI AKSI:

– Gedung DPRD Kota Pekanbaru

– Kantor Wali Kota Pekanbaru

Tuntutan Aksi:

1. Perbaikan total jalan rusak dan berlubang di Pekanbaru

2. Penanganan serius dan permanen terhadap titik-titik penumpukan sampah

3. Solusi nyata untuk banjir yang terus terjadi saat hujan

4. Evaluasi dan revisi kebijakan tarif parkir agar adil dan tak mematikan PAD

5. Batalkan rencana kebijakan parkir gratis di minimarket modern demi perlindungan nasib juru parkir

6. Transparansi dan penghematan anggaran, hentikan pembelian mobil dinas mewah

7. Hentikan praktik “tunda bayar” proyek yang merugikan banyak pihak

Aksi ini bukan akhir, ini adalah awal. BALAPATISIA menyatakan bahwa ini adalah JILID 1. Setelah ini, gerakan akan berlanjut ke Jakarta, mengepung KPK RI dan Kejaksaan Agung RI, membawa suara mahasiswa Riau ke panggung nasional.

“Kami bukan pengecut yang mundur saat disindir, kami para singa padang gurun, tak gentar oleh apapun. Jika harus berdarah, maka darah itu demi masa depan rakyat.”

-BALAPATISIA-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *